5S
Banyak perusahaan-perusahaan di Indonesia maupun di dunia yang telah menerapkan konsep-konsep manajemen dengan pendekatan baru untuk meningkatkan daya saingnya, misalnya dengan Just in Time (JIT), Total Quality Management (TQM), International Standard Organization (ISO), dan lain sebagainya. Semua konsep diatas tentunya mempunyai tujuan yang baik dan dipilih sesuai dengan kondisi yang dibutuhkan oleh perusahaan yang bersangkutan.Oleh karena itu perlu, adanya penanaman konsep perubahan budaya sebelum menerapkan konsep-konsep tersebut diatas, yaitu 5S. Pendekatan ini memang dikembangkan di Jepang dan merupakan salah satu kunci sukses untuk mentransformasi sebuah perusahaan menajdi perusahaan kelas dunia.
Mulai pada pertengahan tahun 2008 yang lalu PT. Kawasaki Motor Indonesia mulai memperkenalkan konsep 5S kepada seluruh karyawan/ti-nya dengan dibentuknya sebuah committee khusus yang bertugas untuk memperkenalkannya melalui pelatihan, membuat rencana implementasi dan pengembangannya, mengawasi pelaksanaanya, melakukan audit atau penilaian terhadap masing-masing bagian, dan memberikan masukan & melaporkan hasil kerjanya kepada manajemen.
Apa itu 5S?
- 5S adalah proses perubahan sikap
- 5S adalah membiasakan diri bekerja dengan standar
- 5S adalah huruf awal dari lima kata bahasa jepang; Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, dan Shitsuke.
- 5S adalah konsep yang sangat sederhana dan mudah dimengerti.
- 5S adalah konsep yang sangat mendasar atau ‘back to basic’.
- SEIRI: “RINGKAS”, pisahkan yang perlu dan tidak perlu dan singkirkan yang tidak diperlukan
- SEITON: “RAPI”, atur sesuai kebutuhan untuk memudahkan control visual.
- SEISO: “RESIK”, bersihkan tempat kerja dan pastikan bahwa pekerjaan “membersihkan” merupakan suatu kebiasaan.
- SEIKETSU: pastikan 5S diatas dijalankan dan buat standar yang jelas
- SHITSUKE: taat menjalankan 5S terus menerus dan selalu melakukan perbaikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar